Rabu, 06 Maret 2019

5 Nasihat Hidup yang Kamu Dapatkan Ketika Kamu Nonton Dilan 1991 Bersama Temanmu yang Suka Nyinyir


Cover film Dilan 1991 yang kamu tunggu-tunggu sejak lama

Jangan rindu. Berat. Kamu ga akan kuat. Biar aku saja.

Sebaris kalimat di atas tentu tak asing untuk kamu penggemar berat nan fanatik film Dilan 1990. Walaupun setahun sudah berlalu semenjak film tersebut berhasil dinobatkan sebagai film terlaris 2018, gombalan gemas-gemas-manja ala Dilan masih saja terngiang di telingamu.

Aseek, akhirnya film Dilan tayang juga

Tak heran, kamu langsung merasa excited ketika akhirnya film Dilan 1991 ditayangkan di bioskop mulai 28 Februari 2019. Bagaimana tidak, menyaksikan kelanjutan kisah lugu nan lucu ala Dilan dan Milea dalam bentuk visual merupakan hal yang kamu tunggu-tunggu usai menghabiskan buku novel karya Pidi Baiq tersebut.

Mencari kandidat yang pas untuk diajak nonton film yang berhasil meraup 800 ribu penonton pada saat tayang perdana tersebut tentu bukan perkara mudah. Mengajak papa mama bukan pilihan yang asik. Mengajak pacar .. eh baru inget kalo ga punya hehehe jelas tak masuk daftar pilihanmu mengingat doi langsung mendelik geli setiap mendengar gombalan Dilan.


Ekspresi senangmu ketika sahabatmu berbaik hati menemanimu menonton Dilan

Bersyukurlah karena sahabatmu dengan sukarela dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan apapun bersedia menemanimu menonton di bioskop. Tapi eh tapi, kamu harus bersiap mental mendengarkan komentar pedas plus ekspresi “ih, kok begitu amat sih” sepanjang 121 menit pemutaran film.

Ini dia 5 nasihat hidup yang bisa kamu dapatkan secara cuma-cuma ketika kamu nonton Dilan 1991 bersama temanmu yang suka nyinyir.


Itu air mata atau air terjun? Kok ngalirnya ga berhenti-henti?
Ketika Milea menangis di pundak Bunda
(via screenshot trailer Dilan 1991)

Jika film Dilan 1990 berfokus pada manisnya masa-masa PDKT dua sejoli itu, film Dilan 1991 lebih menonjolkan konflik tak berkesudahan dalam hubungan Dilan dan Milea yang tak berjalan mulus. Bukan hal yang asing menyaksikan Milea menitikkan air mata dari awal pacaran, putus-sambung-tanpa-kejelasan, hingga akhirnya 100% putus.

Kejengkelan temanmu ketika Milea kerapkali merespon masalah dengan tangisan

Sebagai orang yang mudah terenyuh, kamu refleks merasa bersimpati. Namun, temanmu yang nyinyir tak pelak merasa jengkel karena Milea menghadapi setiap masalah dengan tangisan. Dengan tegas, ia langsung menasihatimu “Haduh, jadi orang jangan manja kenapa. Itu masalah diselesaikan. Bukan ditangisin. Banyak masalah lain yang lebih berat nantinya dibandingkan cinta-cintaan doang.”


Ini sebenarnya dia beneran udah siap putus apa engga sih? Kok tarik ulur melulu.
Ancaman putus pertama yang dilontarkan Milea kepada Dilan
(via screenshot trailer Dilan 1991)

Namanya aja pacaran. Pasti ada naik turunnya kan. Ada kalanya Milea senang berbunga-bunga karena Dilan obral mengucapkan berbagai jurus gombalannya. Ada saatnya ia merasa sedih ketika Dilan dikeluarkan dari sekolah atau ikut tawuran geng motor. Wajar kok.

Yang ga wajar adalah ketika Milea terus-terusan mengancam akan menyudahi hubungannya setiap kali Dilan bergabung dengan geng motornya. Lalu sesudah tarik ulur putus-nyambung-putus-nyambung, ujung-ujungnya Milea yang nangis sesenggukan pas akhirnya Dilan menganggap hubungan mereka sudah berakhir. DUH!

Ngapain sih nih orang ngancem putus melulu, tapi nangis pas putus beneran?

Ga heran, temanmu yang nyinyir berucap “Ini orang ga konsisten amat ya. Dia yang ngancem putus. Dia yang minta balikan lagi. Dia yang ngancem lagi. Ga usah sok-sok-an dah ngancem putus kalo memang belum siap”. Lagian ngapain juga sih balikan ama mantan. Balikan sama mantan itu kayak nonton film yang sama sebanyak 2x. Sudah tau juga kan akan berakhir seperti apa.


Buat apa pacaran kalo bahagianya cuman di awal terus sisanya diisi dengan keruwetan tanpa batas?
Keterlibatan Dilan di geng motor yang seringkali membuat Milea bingung-bingung-manja
(via screenshot trailer Dilan 1991)

Di film Dilan 1991, senyum manis dan ekspresi tersipu malu khas Milea hanya bisa kamu saksikan di awal cerita. Sisanya? Ekspresi kesal, bingung, dan menangis mendominasi wajah tokoh utama tersebut sepanjang cerita. Penyebabnya utama tak lain ialah keterlibatan Dilan dengan geng motor.

Kejengkelan temanmu menyaksikan hubungan Dilan dan Milea yang complicated

Baru saja kamu merasa kasihan dengan kisah yang dialami Milea, bibir pedas temanmu langsung nyerocos “Kalau gue jadi Milea, ga bakal gue ngejalanin hubungan kayak gitu. Ngapain sih jadian sama orang  yang bikin lo nangis terus? Mendingan udahan aja deh biar ga drama.” Dan kamu cuman bisa terpana mendengar celotehan temenmu yang banyak benarnya.


Hidup ga melulu soal kamu, doi, dan cinta
Ketika pacaran dan dunia serasa milik berdua
(via screenshot trailer Dilan 1991)

Tatapan kosong Milea yang sedang memikirkan Dilan yang lagi-lagi-sibuk-dengan-geng-motornya bukan hal yang asing. Sementara teman-temannya asik mengobrol, Milea malah bengong-bengong-bingung. Ketika teman-temannya sibuk menikmati porseni, Milea cuman berharap “coba ada Dilan di sini”.

Ekspresi gemas temanmu ketika Milea terus-terusan memikirkan Dilan sementara hidup berjalan terus

Diam-diam, kamu merasa senasib sepenanggungan perlu menolong Milea keluar dalam dunianya dengan Dilan. Belum sempat kamu mengungkapkan komentarmu, temanmu yang nyinyirnya ga ketulungan duluan mengambil sikap “Nih orang ga ada dunia lain apa ya selain Dilan, cinta, dan pacaran. Hidup tuh bukan cuman tentang cinta weh. Makanya, pas pacaran jangan nempel melulu sampai ga punya kehidupan lain. Jadinya dramatis banget kan pas putus”.


Kalau mereka aja ga bisa menjaga dirinya sendiri, bagaimana mungkin mereka mau menjagamu?
Mau langsung atau jangan?  *cuman yang udah nonton yang ngerti :P*

Selain suka ngegombalin Milea, Dilan rupanya juga punya hobi bikin anak orang menangis-bengong-galau *Gitu aja terus sampai jarak Sunter-Bintaro jadi dekat*. Quotes “kamu bisa berubah untuk orang yang kamu cintai” tampaknya tak berlaku buat Dilan. Setelah Akew meninggal, bukannya insaf, ia malah merencanakan aksi balas dendam.

Kekesalan temanmu melihat manusia yang bilangnya sayang banget sama pacarnya, tapi kelakukuannya bikin ngelus dada

Seandainya kamu jadi Milea, mungkin kamu akan berusaha lebih keras sampai cowok itu sadar bahwa hal yang dilakukannya itu berbahaya pake banget. Cuman, temanmu yang ngakunya selalu mengutamakan logika segera berujar “Lo jangan sampai ya pacaran sama orang yang manisnya cuman di bibir. Tapi tindak tanduknya selalu bikin lo resah. Gimana dia mau jagain lo ya kalo dia aja ga bisa menjaga dirinya sendiri?!”. Dan kamu cuman bisa menelan ludah karena ucapan temanmu lagi-lagi benar.




Ekspresimu sesudah menonton film Dilan 1991

Ekspresi temanmu sesudah menonton film Dilan 1991

Jadi gimana nih, buat kamu yang punya pacar, yakin masih mau menobatkan hubungan Dilan dan Milea dengan hashtag #relationshipgoals?

Buat kamu yang lagi di masa PDKT, yakin masih mau membandingkan gebetanmu yang super cuek tapi kelakuannya ga bikin kamu khawatir dengan Dilan yang sangat perhatian nan romantis tapi suka bikin Milea resah?

Buat kamu yang masih jomblo, yakin masih mau berandai-andaikan kisah cintanya seperti hubungan Milea dan Dilan yang kesannya so sweet tapi sebenarnya complicated?


Kalau kata pepatah sih “Love is not about how much you say I LOVE YOU but how much you can prove that it’s true”. Artinya? Mencintai itu bukan tentang seberapa banyak kata-kata manis yang diucapkan, melainkan tentang seberapa jauh tindakan dan effort yang diberikan untuk relationship itu sendiri.


Kalau memang sayang, kamu bisa kok berubah untuk orang yang kamu cintai. Asalkan perubahan itu memang dari hal negatif nan membahayakan seperti ugal-ugalan bersama geng motor ke kegiatan positif yang membangun jasmani dan rohani #aseeek #halah.





With love,
Milea  Bells




6 komentar:

  1. Itu komentar temen apa situ sendiri nih ? 😂😂

    BalasHapus
  2. Itu komentar temen apa situ sendiri nih ? 😂😂

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Aku mau gelendotan kaya milea 😂

    BalasHapus