Cover film Dilan 1991
yang kamu tunggu-tunggu sejak lama
Jangan rindu. Berat. Kamu ga akan
kuat. Biar aku saja.
Sebaris kalimat di atas tentu tak asing untuk kamu penggemar
berat nan fanatik film Dilan 1990. Walaupun setahun sudah berlalu
semenjak film tersebut berhasil dinobatkan sebagai film terlaris 2018, gombalan
gemas-gemas-manja ala Dilan masih saja terngiang di telingamu.
Aseek, akhirnya film
Dilan tayang juga
Tak heran, kamu
langsung merasa excited ketika
akhirnya film Dilan 1991 ditayangkan di bioskop mulai 28 Februari 2019.
Bagaimana tidak, menyaksikan kelanjutan kisah lugu nan lucu ala Dilan dan Milea
dalam bentuk visual merupakan hal yang kamu tunggu-tunggu usai menghabiskan
buku novel karya Pidi Baiq tersebut.
Mencari kandidat yang pas untuk diajak nonton film yang
berhasil meraup 800 ribu penonton pada saat tayang perdana tersebut tentu bukan
perkara mudah. Mengajak papa mama bukan pilihan yang asik. Mengajak pacar ..
eh baru inget kalo ga punya hehehe jelas tak masuk daftar pilihanmu
mengingat doi langsung mendelik geli setiap mendengar gombalan Dilan.
Ekspresi senangmu
ketika sahabatmu berbaik hati menemanimu menonton Dilan
Bersyukurlah karena sahabatmu dengan
sukarela dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan apapun bersedia
menemanimu menonton di bioskop. Tapi eh tapi, kamu harus bersiap mental
mendengarkan komentar pedas plus ekspresi “ih, kok begitu amat sih” sepanjang
121 menit pemutaran film.
Ini dia 5 nasihat hidup yang bisa
kamu dapatkan secara cuma-cuma ketika kamu nonton Dilan 1991 bersama temanmu
yang suka nyinyir.
Itu air
mata atau air terjun? Kok ngalirnya ga berhenti-henti?
Ketika Milea menangis
di pundak Bunda
(via screenshot
trailer Dilan 1991)
Jika film Dilan 1990
berfokus pada manisnya masa-masa PDKT dua sejoli itu, film Dilan 1991 lebih
menonjolkan konflik tak berkesudahan dalam hubungan Dilan dan Milea yang
tak berjalan mulus. Bukan hal yang asing menyaksikan Milea menitikkan air
mata dari awal pacaran, putus-sambung-tanpa-kejelasan, hingga akhirnya 100%
putus.
Kejengkelan temanmu
ketika Milea kerapkali merespon masalah dengan tangisan
Sebagai orang yang
mudah terenyuh, kamu refleks merasa bersimpati. Namun, temanmu yang nyinyir tak
pelak merasa jengkel karena Milea menghadapi setiap masalah dengan tangisan. Dengan tegas,
ia langsung menasihatimu “Haduh, jadi orang jangan manja kenapa. Itu masalah
diselesaikan. Bukan ditangisin. Banyak masalah lain yang lebih berat nantinya
dibandingkan cinta-cintaan doang.”
Ini
sebenarnya dia beneran udah siap putus apa engga sih? Kok tarik ulur melulu.
Ancaman putus pertama
yang dilontarkan Milea kepada Dilan
(via screenshot
trailer Dilan 1991)
Namanya aja pacaran. Pasti ada naik turunnya kan. Ada kalanya
Milea senang berbunga-bunga karena Dilan obral mengucapkan berbagai
jurus gombalannya. Ada saatnya ia merasa sedih ketika Dilan dikeluarkan dari
sekolah atau ikut tawuran geng motor. Wajar kok.
Yang ga
wajar adalah ketika Milea terus-terusan mengancam akan menyudahi hubungannya
setiap kali Dilan bergabung dengan geng motornya. Lalu sesudah tarik ulur
putus-nyambung-putus-nyambung, ujung-ujungnya Milea yang nangis sesenggukan pas
akhirnya Dilan menganggap hubungan mereka sudah berakhir. DUH!
Ngapain sih nih orang
ngancem putus melulu, tapi nangis pas putus beneran?
Ga heran, temanmu yang
nyinyir berucap “Ini
orang ga konsisten amat ya. Dia yang ngancem putus. Dia yang minta balikan
lagi. Dia yang ngancem lagi. Ga usah sok-sok-an dah ngancem putus kalo memang
belum siap”. Lagian ngapain juga sih balikan ama mantan. Balikan sama mantan
itu kayak nonton film yang sama sebanyak 2x. Sudah tau juga kan akan berakhir
seperti apa.
Buat apa
pacaran kalo bahagianya cuman di awal terus sisanya diisi dengan keruwetan
tanpa batas?
Keterlibatan Dilan di
geng motor yang seringkali membuat Milea bingung-bingung-manja
(via screenshot
trailer Dilan 1991)
Di film Dilan 1991, senyum manis dan ekspresi tersipu malu
khas Milea hanya bisa kamu saksikan di awal cerita. Sisanya? Ekspresi kesal,
bingung, dan menangis mendominasi wajah tokoh utama tersebut sepanjang cerita.
Penyebabnya utama tak lain ialah keterlibatan Dilan dengan geng motor.
Kejengkelan temanmu
menyaksikan hubungan Dilan dan Milea yang complicated
Baru saja kamu merasa
kasihan dengan kisah yang dialami Milea, bibir pedas temanmu langsung nyerocos “Kalau gue jadi
Milea, ga bakal gue ngejalanin hubungan kayak gitu. Ngapain sih jadian sama
orang yang bikin lo nangis terus?
Mendingan udahan aja deh biar ga drama.” Dan kamu cuman bisa terpana
mendengar celotehan temenmu yang banyak benarnya.
Hidup ga melulu soal
kamu, doi, dan cinta
Ketika pacaran dan
dunia serasa milik berdua
(via screenshot
trailer Dilan 1991)
Tatapan kosong Milea yang sedang memikirkan Dilan
yang lagi-lagi-sibuk-dengan-geng-motornya bukan hal yang asing. Sementara teman-temannya asik
mengobrol, Milea malah bengong-bengong-bingung. Ketika teman-temannya sibuk
menikmati porseni, Milea cuman berharap “coba ada Dilan di sini”.
Ekspresi gemas temanmu
ketika Milea terus-terusan memikirkan Dilan sementara hidup berjalan terus
Diam-diam, kamu merasa senasib sepenanggungan perlu
menolong Milea keluar dalam dunianya dengan Dilan. Belum sempat kamu
mengungkapkan komentarmu, temanmu yang nyinyirnya ga ketulungan duluan
mengambil sikap “Nih
orang ga ada dunia lain apa ya selain Dilan, cinta, dan pacaran. Hidup tuh
bukan cuman tentang cinta weh. Makanya, pas pacaran jangan nempel melulu sampai
ga punya kehidupan lain. Jadinya dramatis banget kan pas putus”.
Kalau mereka aja ga bisa menjaga
dirinya sendiri, bagaimana mungkin mereka mau menjagamu?
Mau langsung atau
jangan? *cuman yang udah nonton yang
ngerti :P*
Selain
suka ngegombalin Milea, Dilan rupanya juga punya hobi bikin anak orang menangis-bengong-galau *Gitu aja terus sampai jarak
Sunter-Bintaro jadi dekat*. Quotes “kamu
bisa berubah untuk orang yang kamu cintai” tampaknya tak berlaku buat Dilan. Setelah
Akew meninggal, bukannya insaf, ia malah merencanakan aksi balas dendam.
Kekesalan temanmu
melihat manusia yang bilangnya sayang banget sama pacarnya, tapi kelakukuannya
bikin ngelus dada
Seandainya kamu jadi Milea, mungkin kamu akan berusaha lebih
keras sampai cowok itu sadar bahwa hal yang dilakukannya itu berbahaya pake
banget. Cuman, temanmu yang ngakunya selalu mengutamakan logika
segera berujar “Lo jangan sampai ya pacaran sama
orang yang manisnya cuman di bibir. Tapi tindak tanduknya selalu bikin lo
resah. Gimana dia mau jagain lo ya kalo dia aja ga bisa menjaga dirinya sendiri?!”.
Dan kamu cuman bisa menelan ludah karena ucapan temanmu lagi-lagi benar.
Ekspresimu sesudah
menonton film Dilan 1991
Ekspresi temanmu sesudah menonton film Dilan 1991
Jadi gimana nih, buat kamu yang punya pacar, yakin masih mau
menobatkan hubungan Dilan dan Milea dengan hashtag
#relationshipgoals?
Buat kamu yang lagi di masa PDKT, yakin masih mau membandingkan
gebetanmu yang super cuek tapi kelakuannya ga bikin kamu khawatir dengan
Dilan yang sangat perhatian nan romantis tapi suka bikin Milea resah?
Buat kamu yang masih jomblo, yakin masih mau berandai-andaikan
kisah cintanya seperti hubungan Milea dan Dilan yang kesannya so sweet tapi sebenarnya complicated?
Kalau
kata pepatah sih “Love is not about how
much you say I LOVE YOU but how much you can prove that it’s true”. Artinya?
Mencintai itu bukan tentang seberapa banyak kata-kata manis yang diucapkan,
melainkan tentang seberapa jauh tindakan dan effort yang diberikan untuk relationship
itu sendiri.
Kalau memang sayang, kamu bisa kok
berubah untuk orang yang kamu cintai. Asalkan perubahan itu memang dari hal
negatif nan membahayakan seperti ugal-ugalan bersama geng motor ke
kegiatan positif yang membangun jasmani dan rohani #aseeek #halah.
With love,
Itu komentar temen apa situ sendiri nih ? 😂😂
BalasHapusItu komentar temen apa situ sendiri nih ? 😂😂
BalasHapusJangan suka nuduh orang weh :P
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku mau gelendotan kaya milea 😂
BalasHapusHAHAHAHA. Biar Tian kesel ya :P
Hapus