Kamis, 09 Juni 2016

Antara Kuah Locupan dan Kopi Hitam

Ini ekspresi muka kita berenam kalau pulang barengan sampai malam

“Bell boleh share email PJ yang kmaren aku buat?”

Sebaris pertanyaan tersebut muncul di layar smartphone-ku. Dengan malas-malasan, aku lekas menjawab sekenanya. “Lagi ga di rumah, Go. Kamu lanjutin dulu aja sisanya. Nanti malam baru aku kirimin,” demikian bunyi pesan singkat yang kukirimkan kepada Gogo, salah satu anggota Tim 6, “rumah” dimana aku menghabiskan 99% hidupku sekarang.

Perasaan bingung dan gusar memenuhi hatiku. Antara gengsi dan mau teriak “GOOOO, KOK GA NGUCAPIN SELAMAT ULANG TAHUN SIH KE GUE??”.

Iseng, aku scroll percakapan di grup Tim 6 tadi pagi. Memastikan bahwa mataku tak melewatkan satu ucapanpun sembari berharap aku memang melewatkan sesuatu.

Sial. Ternyata memang tak ada yang luput dari pandanganku.

Hanya pertanyaan singkat Aileen “Eh, Bella mau kita apain? Wakakaka *terlalu males buat grup baru*” dan tanggapan JE “Bellaa ga ush di apa2in lah. WKWKWK,” yang menandakan bahwa hari itu memang tanggal 8 Juni, waktu dimana usiaku bertambah menjadi 21 tahun. Usainya, percakapan langsung beralih mengenai tugas-tugas di Panitia Pengenalan Kampus 2016, mulai dari penempatan Petugas Kelas hingga denah briefing berikutnya.

Percakapan terus berlanjut. Mengingat tugas Tim 6 yang unlimited tak sedikit, percakapan seputar tugas tak kunjung selesai.

Diam-diam, aku sedikit kecewa. Ucapan Rama di grup tadi pagi “Bella emangnya ada apa?” ditambah Nelo yang tak sedikitpun berniat mengucapkan selamat ulang tahun melengkapi kekecewaanku. Jangankan mengucapkan ulang tahun, ia baru muncul tatkala percakapan mengenai penempatan Petugas Konsumsi dimulai. #HUH #SEBELBANGET

Malamnya, aku teringat snapchat yang dikirimkan JE tadi pagi. Snapchat tersebut belum sempat kubuka. Secercah harapan muncul lagi. Setidaknya ada satu di antara enam orang yang mau menyempatkan waktunya untuk sekadar mengucapkan “happy birthday, Bell.”

Lah, ini kok malah foto-foto JE di kelas SAP?” batinku dengan gemas.

Ini PD, Dea, dan Tika aja ngucapin. Di grup seluruh panitia pun, banyak Petugas Kelas dan Petugas Konsumsi yang ngucapin. Masa ga ada satu pun dari kodok-kodok-kesayangan Tim 6 yang ngucapin. Aaaaaa. Kok ngeselin dah.

FYI, PD, Dea, dan Tika adalah anggota dari LOKOKONS (Liaison Officer dan Koordinator Konsumsi). Jadi begini kisahnya, Tim 6 merupakan koordinator utama dalam Panitia Pengenalan Kampus 2016. Pengenalan Kampus merupakan semacam ospek yang berada di tingkat universitas. Di bawah Tim 6, terdapat LOKOKONS. Tugasnya, membantu Tim 6 untuk mengkoordinasikan Petugas Kelas dan Petugas Konsumsi. Petugas Kelas berperan sebagai pendamping mahasiswa baru. Sementara itu, Petugas Konsumsi bertanggungjawab untuk mengantarkan makanan ke kelas-kelas.

Okaaay, back to the story.

Esoknya (alias 9 Juni 2016), semua berlangsung seperti biasa. Aku bahkan terlambat bangun akibat keasikan memandangi foto Song Joong Ki di Instagram (Btw, aku naksir banget drama Descendants of the Sun gara-gara ketularan Tim 6. Padahal dulu aku nyaris tidak pernah mengikuti drama Korea. Gila ya, berada di ruangan yang sama dengan orang-orang yang sama setiap hari benar-benar mempengaruhi hidup kita).

Sesampainya di ruang Tim 6, seperti biasa, semua tampak asik mengerjakan tugasnya. Aileen dan JE sibuk menyiapkan modul untuk Petugas Kelas dan Petugas Konsumsi. Gogo mengotak-atik presentasi yang harus dibawakannya untuk Rapat II UKM/UKK. Sementara itu, duo-perijininan-dan-&-perlengkapan, Rama dan Nelo bolak-balik meminjam peralatan dan mengkonfirmasi tempat yang diperlukan.

Kedatanganku tetap disambut seperti biasa. Sapaan yang ramah, hangat, dan menyenangkan.
It feels like HOME.
Muka lecek usai berjibaku dengan tugas yang unlimited

Yaps, walaupun kami berenam selalu terpontang-panting dikejar deadline, bekerja bersama Aileen, JE, Gogo, Rama, dan Nelo selalu terasa menyenangkan. Di tengah-tengah keruwetan tugas, pasti ada saja hal-hal lucu yang sukses membuat kami tertawa. Belum lagi ucapan ceplas-ceplos ala karnivora yang refleks terlontar dari mulut kami tatkala terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana. HEHEHE.

Bayangkan, betapa melelahkan dan menjengkelkannya jika harus bekerja bersama orang-orang yang tidak menyenangkan selama lebih dari 12 jam setiap hari.

Luckily, I have this lovely-yet-adorable team. J Atmosfer yang menyenangkan mewarnai hari-hariku di Tim 6. Aku belajar “menertawakan” hal-hal yang berjalan di luar perkiraan. Aku juga mendapatkan keluarga baru yang menggemaskan-tapi-ngangenin.


It feels so GOOD to be a part of this team

Jadi, wajar jika aku sedikit kecewa dan kesal ketika tak seorang pun mengucapkan “happy birthday”. Duh, kita berenam ketemu tiap hari gitu loh.

Sejuta “jangan-jangan” memenuhi otakku.

Jangan-jangan, hubungan kami berenam memang sebatas tugas dan deadline. Jangan-jangan, aku saja yang merasa nyaman berada di Tim 6 karena kekeluargaannya. Jangan-jangan, hanya aku yang merasa dekat dengan mereka sementara mereka tak menganggapku demikian. Duh! Jadi bingung sendiri.

Ingin rasanya aku bertanya “ini beneran pada tega ga ngucapin ya? Hiks” *sambil ngesot ke pinggiran*.

Berhubung dari awal terbentuknya Tim 6 kami sudah sepakat untuk saling ga baper, jadilah aku mati-matian berusaha stay cool plus ga baper. :”) (Rama nih yang paling sering bilang, “jangan baper ya!”. Jadinya masuk ke otak deh. Hehehe)

Hari itu berlalu dengan cepat. Sepagian, kami sibuk dengan prioritas masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan rapat bersama biro-biro di universitas.

Mungkin kami berenam memang terlalu sibuk sehingga tak sempat mengucapkan selamat ulang tahun, ujarku di dalam hati.

Usai rapat biro, seperti biasa, kami kembali tenggelam dengan tugas masing-masing. Tiba-tiba saja, seseorang *aku lupa siapa. Hehe* mengusulkan untuk melakukan warnasari. Sebenarnya aku heran sih, mengapa mendadak dilakukan warnasari.

Singkat cerita, pada saat warnasari, kesalahanku yang rasanya tidak pernah kulakukan dibahas habis-habisan. Salah satunya yang kuingat betul, aku dianggap kurang sopan karena tidak pernah menyapa staff di BKAK (Biasanya, aku mampir ke BKAK untuk mencetak berkas). Pertama-tama, aku meyakinkan diri bahwa ini pasti hanya bercanda.

Namun, perlahan tetapi pasti, keyakinanku mulai goyah. Aku berupaya keras mengingat-ingat. Masa sih aku ga menyapa staff BKAK? Perasaan aku selalu senyum selebar tiga jari deh.

Dari biasa saja, kekesalanku mulai menumpuk tatkala Nelo tak henti-hentinya mengomeliku. Hiks. Karena mantan ketua tim basket ini termasuk orang yang selow, ocehan-panjang-kali-lebar-nya cukup membuatku jengkel sekaligus merasa bersalah. Tak puas mengungkit kesalahanku, ia bahkan mencelaku beberapa kali. IHH. KESEL BGT SUMPAH!

Diam-diam, aku jadi berpikir “Apa iya ya aku segitunya selama ini? Aaaaa.” #panicattack.

Aku nyaris meneteskan air mata ketika melihat wajah Aileen yang super serius. -___- Koordinator Tim 6 yang biasanya super sabar dan asik ini berubah menjadi monster yang menyeramkan. Apalagi kata-katanya yang singkat dan tanpa senyum “gue sih engga denger komplainnya langsung, tapi banyak yang bilang begitu soal elo.”

Belum lagi Rama yang tiba-tiba keluar dari ruangan karena merasa malas dengan perdebatan tersebut. Ia bilang, ia merasa tidak nyaman berada di Tim 6. Arrrgghhhh. Benar-benar bikin es-mo-si deh!

Kalau durasi “drama” tersebut diperpanjang sedikit lagi, pasti aku sudah benar-benar menangis karena kesal, sedih, sekaligus kecewa. Arrrghhhhh. :”) Kesal karena dimarahin, sedih karena performaku yang buruk, dan kecewa karena kami berenam tidak seerat yang kupikirkan.

Cieeee. Akhirnya diucapin “happy birthday” juga setelah berharap sekian lama

Untunglah, tepat sebelum aku menangis, Gogo dan Rama masuk ke ruangan sambil membawakan kue ulang tahun lengkap dengan lilin yang sudah menyala. HEHEHEHE.
Kalian bener-bener ngegemesin sekaligus ngangenin ya!

Happy birthday to me. Happy birthday to me. Happy birthday, happy birthday. Happy birthday to me. Yeaaah! *saking stressnya*

Usai mengucapkan wish, aku meniup lilin dengan perasaan super legaaaaa. Kue-coklat-pilihan-JE tersebut kemudian dinikmati bersama di BKAK sambil menceritakan “drama” yang baru saja terjadi. Oh ya, selain Mbak Atink, Ibu Wid, dan Mas Vicky, ada juga Pak Ferdian yang tengah berkunjung ke BKAK.

Setelah puas makan kue di BKAK, kami berenam pun kembali ke ruangan, berencana mengerjakan tugas yang belum tersentuh. Aku berani bertaruh, wajahku pasti super lecek. Ini pasti akibat perpaduan panik-stress-dan-khawatir.

Baru sebentar aku bernapas lega. Tiba-tiba saja Nelo menyiramkan kuah locupan sisa makanan Aileen ke rambutku. Kalimat yang terlintas di pikiranku hanya “Buset deh. Ini amis banget baunya. Mana baru keramas lagi”.

Ingin rasanya aku menyiram Nelo dengan segalon sup jagung Ayam Happy *loh, kok malah inget makanan di kantin ya?! Hehehe*.
Dendam kesumat untuk bales nyirem dengan segalon sup jagung Ayam Happy
Entah bagaimana, Aileen, JE, Gogo, dan Rama sudah lenyap dari pandangan. Rupanya mereka “menghilang” ke dalam ruang kerja dalam sekejap. Pintu ruangan dikunci dari dalam. Tersisalah aku, Nelo, dan dendam kesumat untuk membalasnya dengan tindakan yang lebih jahat nan kejam. *evil laugh*

Setelah mengetuk berulang kali, pintu akhirnya dibuka. Gogo dengan sigap menarikku ke parkiran motor (Btw, aku bener-bener ditarik tanpa perlawanan loh! Gogo luar binasa. HAHA). Tanpa ragu, Rama menyiramku dengan segelas kopi hitam. Arrrrghhh.

Lengkap deh perpaduan rasa asin kuah locupan dengan pahitnya kopi.

Sambil disiram kopi, aku sempat mencipratkan sisa kuah locupan ke sekelilingku. Maksudku sih ingin membalas Nelo dan Rama. Sayangnya, malah kena JE. HEHEHE. *maaaafkan saya, Mami Kokons*
Muka bloon-nan-dodol setelah disiram kuah locupan campur kopi

Saat aku meraba rambutku, cincangan daging ayam sekali-lagi-perlu-diperjelas-kalau-itu-sisa-makanan-Aileen menempel di kulit kepala. Aroma kopi tercium jelas dari sekujur tubuhku. Benar-benar menjijikkan. -___-

Dengan terpaksa, aku mencuci rambut di kamar mandi sambil berupaya keras agar air tidak mengalir ke softlense. Untuk pertama kalinya, air berwarna coklat bekas siraman kopi mengalir dari rambut hitamku. Untuk pertama kalinya pula, aku mencuci rambut TANPA sampo dan mengeringkannya TANPA handuk.
Hasil editan JE. Hehehe.

Anyway, terima kasih untuk surprise-nya, Tim-6-kesayangan. :* :3 Terima kasih udah bikin (agak) baper. HEHE. Terima kasih untuk kuah locupan dan kopi hitamnya. It really MEANS a lot to me.

I love you all to the moon and back.

Let’s do OUR VERY VERY VERY BEST for Pengenalan Kampus 2016! Bright, bright, bright! J


Kecup mesra,
Sekretaris-Tim-6-yang-cerewet




Tidak ada komentar:

Posting Komentar