Ini ekspresi muka kita
berenam kalau pulang barengan sampai malam
“Bell boleh share email PJ yang kmaren aku buat?”
Sebaris pertanyaan tersebut
muncul di layar smartphone-ku. Dengan
malas-malasan, aku lekas menjawab sekenanya. “Lagi ga di rumah, Go. Kamu
lanjutin dulu aja sisanya. Nanti malam baru aku kirimin,” demikian bunyi pesan
singkat yang kukirimkan kepada Gogo, salah satu anggota Tim 6, “rumah” dimana
aku menghabiskan 99% hidupku sekarang.
Perasaan bingung dan gusar
memenuhi hatiku. Antara gengsi dan mau teriak “GOOOO, KOK GA NGUCAPIN SELAMAT
ULANG TAHUN SIH KE GUE??”.
Iseng, aku scroll percakapan di grup Tim 6 tadi pagi. Memastikan bahwa mataku
tak melewatkan satu ucapanpun sembari berharap aku memang melewatkan sesuatu.
Sial. Ternyata memang tak ada
yang luput dari pandanganku.
Hanya pertanyaan singkat Aileen “Eh,
Bella mau kita apain? Wakakaka *terlalu males buat grup baru*” dan tanggapan JE
“Bellaa ga ush di apa2in lah. WKWKWK,” yang menandakan bahwa hari itu memang
tanggal 8 Juni, waktu dimana usiaku bertambah menjadi 21 tahun. Usainya,
percakapan langsung beralih mengenai tugas-tugas di Panitia Pengenalan Kampus
2016, mulai dari penempatan Petugas Kelas hingga denah briefing berikutnya.
Percakapan terus berlanjut.
Mengingat tugas Tim 6 yang unlimited
tak sedikit, percakapan seputar tugas tak kunjung selesai.
Diam-diam, aku sedikit kecewa. Ucapan
Rama di grup tadi pagi “Bella emangnya ada apa?” ditambah Nelo yang tak sedikitpun
berniat mengucapkan selamat ulang tahun melengkapi kekecewaanku. Jangankan
mengucapkan ulang tahun, ia baru muncul tatkala percakapan mengenai penempatan
Petugas Konsumsi dimulai. #HUH #SEBELBANGET
Malamnya, aku teringat snapchat
yang dikirimkan JE tadi pagi. Snapchat tersebut belum sempat kubuka. Secercah
harapan muncul lagi. Setidaknya ada satu di antara enam orang yang mau
menyempatkan waktunya untuk sekadar mengucapkan “happy birthday, Bell.”
“Lah, ini kok malah foto-foto JE di kelas SAP?” batinku dengan
gemas.
Ini PD, Dea, dan Tika aja ngucapin. Di grup seluruh panitia pun, banyak
Petugas Kelas dan Petugas Konsumsi yang ngucapin. Masa ga ada satu pun dari kodok-kodok-kesayangan
Tim 6 yang ngucapin. Aaaaaa. Kok ngeselin dah.
FYI, PD, Dea, dan Tika adalah anggota dari LOKOKONS (Liaison Officer
dan Koordinator Konsumsi). Jadi begini kisahnya, Tim 6 merupakan koordinator
utama dalam Panitia Pengenalan Kampus 2016. Pengenalan Kampus merupakan semacam
ospek yang berada di tingkat universitas. Di bawah Tim 6, terdapat LOKOKONS.
Tugasnya, membantu Tim 6 untuk mengkoordinasikan Petugas Kelas dan Petugas
Konsumsi. Petugas Kelas berperan sebagai pendamping mahasiswa baru. Sementara
itu, Petugas Konsumsi bertanggungjawab untuk mengantarkan makanan ke
kelas-kelas.
Okaaay, back to the story.
Esoknya (alias 9 Juni 2016),
semua berlangsung seperti biasa. Aku bahkan terlambat bangun akibat keasikan
memandangi foto Song Joong Ki di Instagram (Btw, aku naksir banget drama
Descendants of the Sun gara-gara ketularan Tim 6. Padahal dulu aku
nyaris tidak pernah mengikuti drama Korea. Gila ya, berada di ruangan yang sama
dengan orang-orang yang sama setiap hari benar-benar mempengaruhi hidup kita).
Sesampainya di ruang Tim 6,
seperti biasa, semua tampak asik mengerjakan tugasnya. Aileen dan JE sibuk
menyiapkan modul untuk Petugas Kelas dan Petugas Konsumsi. Gogo mengotak-atik
presentasi yang harus dibawakannya untuk Rapat II UKM/UKK. Sementara itu,
duo-perijininan-dan-&-perlengkapan, Rama dan Nelo bolak-balik meminjam
peralatan dan mengkonfirmasi tempat yang diperlukan.
Kedatanganku tetap disambut
seperti biasa. Sapaan yang ramah, hangat, dan menyenangkan.
It feels like HOME.
Muka lecek usai berjibaku
dengan tugas yang unlimited
Yaps, walaupun kami berenam
selalu terpontang-panting dikejar deadline,
bekerja bersama Aileen, JE, Gogo, Rama, dan Nelo selalu terasa menyenangkan. Di
tengah-tengah keruwetan tugas, pasti ada saja hal-hal lucu yang sukses membuat
kami tertawa. Belum lagi ucapan ceplas-ceplos ala karnivora yang refleks
terlontar dari mulut kami tatkala terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan
rencana. HEHEHE.
Bayangkan, betapa melelahkan dan
menjengkelkannya jika harus bekerja bersama orang-orang yang tidak menyenangkan
selama lebih dari 12 jam setiap hari.
Luckily, I have this lovely-yet-adorable team. J Atmosfer yang
menyenangkan mewarnai hari-hariku di Tim 6. Aku belajar “menertawakan” hal-hal
yang berjalan di luar perkiraan. Aku juga mendapatkan keluarga baru yang
menggemaskan-tapi-ngangenin.
It feels so GOOD to be
a part of this team
Jadi, wajar jika aku sedikit
kecewa dan kesal ketika tak seorang pun mengucapkan “happy birthday”. Duh, kita berenam ketemu tiap hari gitu loh.
Sejuta “jangan-jangan” memenuhi
otakku.
Jangan-jangan, hubungan kami berenam memang sebatas tugas dan deadline.
Jangan-jangan, aku saja yang merasa nyaman berada di Tim 6 karena
kekeluargaannya. Jangan-jangan, hanya aku yang merasa dekat dengan mereka
sementara mereka tak menganggapku demikian. Duh! Jadi bingung sendiri.
Ingin rasanya aku bertanya “ini
beneran pada tega ga ngucapin ya? Hiks” *sambil ngesot ke pinggiran*.
Berhubung dari awal terbentuknya
Tim 6 kami sudah sepakat untuk saling ga baper, jadilah aku mati-matian
berusaha stay cool plus ga baper. :”)
(Rama nih yang paling sering bilang, “jangan baper ya!”. Jadinya masuk ke otak
deh. Hehehe)
Hari itu berlalu dengan cepat.
Sepagian, kami sibuk dengan prioritas masing-masing. Kemudian dilanjutkan
dengan rapat bersama biro-biro di universitas.
Mungkin kami berenam memang terlalu sibuk sehingga tak sempat
mengucapkan selamat ulang tahun, ujarku di dalam hati.
Usai rapat biro, seperti biasa,
kami kembali tenggelam dengan tugas masing-masing. Tiba-tiba saja, seseorang *aku
lupa siapa. Hehe* mengusulkan untuk melakukan warnasari. Sebenarnya aku heran
sih, mengapa mendadak dilakukan warnasari.
Singkat cerita, pada saat
warnasari, kesalahanku yang rasanya tidak pernah kulakukan dibahas
habis-habisan. Salah satunya yang kuingat betul, aku dianggap kurang sopan
karena tidak pernah menyapa staff di BKAK (Biasanya, aku mampir ke BKAK untuk
mencetak berkas). Pertama-tama, aku meyakinkan diri bahwa ini pasti hanya
bercanda.
Namun, perlahan tetapi pasti,
keyakinanku mulai goyah. Aku berupaya keras mengingat-ingat. Masa sih aku ga menyapa staff BKAK? Perasaan
aku selalu senyum selebar tiga jari deh.
Dari biasa saja, kekesalanku
mulai menumpuk tatkala Nelo tak henti-hentinya mengomeliku. Hiks. Karena mantan
ketua tim basket ini termasuk orang yang selow, ocehan-panjang-kali-lebar-nya
cukup membuatku jengkel sekaligus merasa bersalah. Tak puas mengungkit
kesalahanku, ia bahkan mencelaku beberapa kali. IHH. KESEL BGT SUMPAH!
Diam-diam, aku jadi berpikir “Apa iya ya aku segitunya selama ini? Aaaaa.”
#panicattack.
Aku nyaris meneteskan air mata
ketika melihat wajah Aileen yang super serius. -___- Koordinator Tim 6 yang
biasanya super sabar dan asik ini berubah menjadi monster yang
menyeramkan. Apalagi kata-katanya yang singkat dan tanpa senyum “gue sih engga
denger komplainnya langsung, tapi banyak yang bilang begitu soal elo.”
Belum lagi Rama yang tiba-tiba
keluar dari ruangan karena merasa malas dengan perdebatan tersebut. Ia bilang,
ia merasa tidak nyaman berada di Tim 6. Arrrgghhhh. Benar-benar bikin es-mo-si
deh!
Kalau durasi “drama” tersebut
diperpanjang sedikit lagi, pasti aku sudah benar-benar menangis karena kesal,
sedih, sekaligus kecewa. Arrrghhhhh. :”) Kesal karena dimarahin, sedih karena
performaku yang buruk, dan kecewa karena kami berenam tidak seerat yang
kupikirkan.
Cieeee. Akhirnya
diucapin “happy birthday” juga setelah berharap sekian lama
Untunglah, tepat sebelum aku
menangis, Gogo dan Rama masuk ke ruangan sambil membawakan kue ulang tahun
lengkap dengan lilin yang sudah menyala. HEHEHEHE.
Kalian bener-bener ngegemesin sekaligus ngangenin ya!
Happy birthday to me.
Happy birthday to me. Happy birthday, happy birthday. Happy birthday to me.
Yeaaah! *saking stressnya*
Usai mengucapkan wish, aku meniup lilin dengan perasaan
super legaaaaa. Kue-coklat-pilihan-JE tersebut kemudian dinikmati bersama di
BKAK sambil menceritakan “drama” yang baru saja terjadi. Oh ya, selain Mbak
Atink, Ibu Wid, dan Mas Vicky, ada juga Pak Ferdian yang tengah berkunjung ke
BKAK.
Setelah puas makan kue di BKAK,
kami berenam pun kembali ke ruangan, berencana mengerjakan tugas yang belum
tersentuh. Aku berani bertaruh, wajahku pasti super lecek. Ini pasti akibat perpaduan
panik-stress-dan-khawatir.
Baru sebentar aku bernapas lega.
Tiba-tiba saja Nelo menyiramkan kuah locupan sisa makanan Aileen ke
rambutku. Kalimat yang terlintas di pikiranku hanya “Buset deh. Ini amis banget
baunya. Mana baru keramas lagi”.
Ingin rasanya aku menyiram Nelo
dengan segalon sup jagung Ayam Happy *loh, kok malah inget makanan di kantin
ya?! Hehehe*.
Dendam kesumat untuk bales nyirem dengan segalon sup jagung Ayam Happy |
Entah bagaimana, Aileen, JE,
Gogo, dan Rama sudah lenyap dari pandangan. Rupanya mereka “menghilang” ke dalam
ruang kerja dalam sekejap. Pintu ruangan dikunci dari dalam. Tersisalah aku,
Nelo, dan dendam kesumat untuk membalasnya dengan tindakan yang lebih jahat nan
kejam. *evil laugh*
Setelah mengetuk berulang kali,
pintu akhirnya dibuka. Gogo dengan sigap menarikku ke parkiran motor (Btw, aku
bener-bener ditarik tanpa perlawanan loh! Gogo luar binasa. HAHA). Tanpa ragu,
Rama menyiramku dengan segelas kopi hitam. Arrrrghhh.
Lengkap deh perpaduan rasa asin
kuah locupan dengan pahitnya kopi.
Sambil disiram kopi, aku sempat
mencipratkan sisa kuah locupan ke sekelilingku. Maksudku sih ingin membalas
Nelo dan Rama. Sayangnya, malah kena JE. HEHEHE. *maaaafkan saya, Mami Kokons*
Muka bloon-nan-dodol
setelah disiram kuah locupan campur kopi
Saat aku meraba rambutku,
cincangan daging ayam sekali-lagi-perlu-diperjelas-kalau-itu-sisa-makanan-Aileen
menempel di kulit kepala. Aroma kopi tercium jelas dari sekujur tubuhku. Benar-benar
menjijikkan. -___-
Dengan terpaksa, aku mencuci
rambut di kamar mandi sambil berupaya keras agar air tidak mengalir ke softlense. Untuk pertama kalinya, air berwarna
coklat bekas siraman kopi mengalir dari rambut hitamku. Untuk pertama
kalinya pula, aku mencuci rambut TANPA sampo dan mengeringkannya TANPA handuk.
Hasil editan JE.
Hehehe.
Anyway, terima kasih untuk surprise-nya, Tim-6-kesayangan. :* :3
Terima kasih udah bikin (agak) baper. HEHE. Terima kasih untuk kuah locupan dan
kopi hitamnya. It really MEANS a lot to me.
I love you all to the moon and back.
Let’s do OUR VERY
VERY VERY BEST for Pengenalan Kampus 2016! Bright, bright, bright! J
Kecup
mesra,
Sekretaris-Tim-6-yang-cerewet